Pungut Sampah Pakai Ketinting, DLH Susuri Sungai Karang Mumus

Dinas Lingkungan Hidup.

3 minggu yang lalu Dilihat : 40 Kali
Share:
Pungut Sampah Pakai Ketinting, DLH Susuri Sungai Karang Mumus

Ratusan partisipan meramaikan aksi pungut sampah di Sungai Karang Mumus (SKM), Sabtu (9/8). Mereka menggunakan ketinting, menyusuri aliran sungai dari arah hulu hingga hilir.

Kegiatan yang diprakarsai Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda itu menjadi agenda rutin bulanan, kali ini berpusat di belakang Pasar Segiri, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu.
Tak hanya jajaran DLH, kegiatan itu juga melibatkan berbagai pihak. Mulai organisasi perangkat daerah (OPD), relawan, nelayan, mahasiswa, komunitas lingkungan, hingga perwakilan perhotelan ikut serta.

Tujuannya jelas, mengurangi tumpukan sampah di SKM yang masih menjadi pekerjaan rumah bersama.
Kepala DLH Samarinda Endang Liansyah mengatakan, pembersihan ini harus menjadi kebiasaan yang dilakukan setiap hari, bukan hanya saat kegiatan khusus. Sampahnya masih ada tiap hari.
"Kalau masyarakat bisa datang tiap hari ke sungai, menjaga kebersihan, hasilnya akan lebih terasa,” ujarnya.

SKM memiliki potensi untuk dijadikan daerah wisata jika bersih dan tertata. Sepanjang aliran sungai bisa dikembangkan menjadi destinasi rekreasi, asalkan bebas dari tumpukan sampah.
“Kalau sungai bersih, kita juga yang menikmati. Anak-anak bisa berenang, mencuci, dan tidak khawatir penyakit,” katanya.
Selain itu, ia mendorong keterlibatan media dalam mengawal kebersihan SKM. “Kalau bisa sekarang sekalian wartawan mendokumentasikan para pelanggar, supaya ada efek jera,” tegasnya.
Dalam aksi kali ini, penyisiran difokuskan pada sampah plastik yang sulit terurai. Sedangkan sampah organik dibiarkan karena dapat terurai secara alami dan bahkan menjadi pupuk.
Perahu-perahu ketinting yang membawa tumpukan karung plastik penuh menjadi pemandangan umum sepanjang kegiatan.

"Kami melibatkan para nelayan khususnya yang beroperasi di sungai Karang Mumus," terangnya.
Pembersihan sungai bukan hanya tanggung jawab DLH. Peran aktif masyarakat menjadi kunci agar kondisi SKM bisa membaik. “Harapannya warga bisa membersihkan sendiri lingkungannya. Kalau sungai sehat, tidak menjadi sumber penyakit,” ujarnya.
Ia menambahkan, pembersihan rutin akan terus digelar dengan melibatkan berbagai unsur. “Kita ingin SKM benar-benar bersih, bukan hanya untuk kita sekarang, tapi untuk anak cucu nanti,” pungkasnya

Selanjutnya
Uji Emisi 2025
Uji Emisi 2025

TINGGALKAN KOMENTAR